Paksa Klik Iklan Pada Blogger UNTUK MENUTUP IKLAN

22/09/10

                     HAKEKAT TUJUAN BERDAKWAH ADALAH AKTUALISASI IMAN

Pendahuluan

Tingkat keimanan seseoarang adalah suatu masalah yang hanya dapat di ketahuai oleh Allah, akan tetapi masalah keimananan dapat terlihat wujudnya melalui perbuatan sehari hari.
Muslim sejati adalah sorang manusia yang memiliki tingkat keimanan yang tinggi. Untuk dapat menjadi muslim sejati diperlukan tiga hal yaitu kepercayaan, Perbuatan,dan kesadaran . Manakala setiap orang memiliki ketiga hal itu tentunya mereka akan menjadi manusia yang beruntung di dunia maupun di akhirat.
Dalam makalah kali ini penulis hendak menguaraikan aktivitas berdakwah sebagai salah satu sarana menjadikan iman seseoarang bertambah dan kreativ guna memotivasi kehidupan.
Pembahasan
Devinisi dakwah secara etimologi Da`watan-dangaa-yadngu-da`watan Yang berarti memanggil, menyeru, mengajak ke jalan yang benar.
Pengertian dakwah secara terminologis
1. Menurut syekh ali mahfudz dalam kitab hidayatun musihin memberi pengertian dakwah sebagai kegiatan mendorong manusia untuk berbuat kebaikan menurut petunjuk, menyeru kepada mereka kepada kebajikan dan melarang mereka berbuat mungkar agar mereka mendapat kebahagian di dunia dan akhirat.
Dakwah sebagai suatu kegiatan mengajarkan yang maruf dan melarang yang mungkar adalah suatu perbuatan yang sangat terpuji, namun dalam kenyataan banyak sekali seruan seruan kebajikan di kumandakan, namun masih banyak pula kemungkaran kemungkaran yang terjadi, masalah yang paling mendasar adalah masalah keimanan, karena keimanan seseorang kerap sekali mempengaruhi semua tindakan yang dilakukan, mulai dari perbuatan baik maupun perbuatan jahat.
Banyak juga orang yang beriman itu melkukan perbuatan buruk, tentunya hal ini bisa kita jumpai di mana mana, banyak alasan yang menjadi dalil bagi mereka. Namun apapun itu adalah sebuah perbuatan buruk, berkurangnya keimanan seseorang kerap kali menghampiri setiap orang, yang akan berkibat semakin kuatnya seseorang untuk berbuat buruk, masalah keiman memang seyogyanya menjadi masalah prioritas yang harus di sampaikan sejak awal, karena keiman seseorang itu tidak statis, namun dinamis, oleh karena itu permasalah iman harus benar benar menjadi perhatian serius bagi para ustadz atau ustadzah.sebagimana dalam ayat berikut bahwasanya iman itu bertambah.
     •       •       
124. Dan apabila diturunkan suatu surat, Maka di antara mereka (orang-orang munafik) ada yang berkata: "Siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan (turannya) surat ini?" Adapun orang-orang yang beriman, Maka surat ini menambah imannya, dan mereka merasa gembira.( At Taubah 124)
Di jelaskan dalam ayat tersebut bahwasanya iman yang di miliki seseorang akan mengalami pasang surut karena itu peran dari seorang dai dalam dakwahnya adalah untuk mengingatkan atau menyuruh, setiap manusia agar menjaga keimanannya, keimanan yang di miliki seseorang tentunya akan berpengaruh terhadapa setiap perilaku yang dilakukan, karena tolak ukur perilaku seseorang dapat tercermin dari tingkat keimanannya terhadap Allah.

Hubungan iman dengan amal
Keimanan tidak akan terpisahkan dari amal, karena amal adalah buah dari keimanan dan salah satu indikasi yang terlihat oleh manusia. Dalam ayat Al Quran Allah meyebutkan iman dan amal secara beriringan dalam
surat al anfal 2-4.
Buah Dari Keimanan
Buah buah keimanan adalah amalan hati yaitu :
1.Dzikir
Kegiatan berdzikir adalah kegiatan dimana kita membaca kalimat kalimat tertentu yang dapat membuat kita ingat kepada allah, dzikir ada dua macam Dzikir hati seperti tertulis dalam surrat Al Kahfi ayat 63 dan Dzikir lisan seperti tertulis dalam surat Al Ahzab ayat 9.
2.Sikap antara takut dan harap
Adalah sikap seorang mukmin dimana seorang mukmin takut dari hukuman allah dan berharap kepada ampunannya. Seorang mukmim seyogyanya berada dalam keadaan antara takut dan harap, sebagaimana apa yang di baca setiap mendirikan sholat yaitu :
1.Sikap berharap pada waktu sholat ketika membaca surat al fatihah ayat 3
2.Dan sikap takut kepada allah ketika membaca surat al fatihah ayat 4
Karena kebanyakan kaum muslim lebih memiliki rasa berharap yang lebih besar dari pada ketakutanya, mereka lebih banyak berharap kepada ampunan Allah dari pada berjaga jaga dari siksa Allah.
3.Tawakal
Allah berfirman alam surat yunus ayat 84
            
84. Berkata Musa: "Hai kaumku, jika kamu beriman kepada Allah, Maka bertawakkallah kepada-Nya saja, jika kamu benar-benar orang yang berserah diri."
Dikalangan ahli tasawuf ada yang berpendapat bahwa tawakal dilakukan dengan meninggalkan sebab, contoh sikap tawakal menurut ahli tasawuf, mengabaikan thalbul ilmi (menuntut ilmu) karena berkeyakinan bahwa ilmu itu datang kepadanya tanpa perlu d cari (hal ini salah karena mereka beragmentasi dengn firman Allah “ beertakwalah kepada Allah, niscaya Allah mengajarimu “ Al Baqoroh 282, padahal ini adalah sepenggal kalimat dari suatu ayat, barang siapa membaca keseluruhan ayat maka akan mengetahuai tidkalah demikian magsud dari ayta tersebut dengan menggunakan ayat al quran guna menentang ayat tersebut adalah dengan surat Al Jum`ah ayat 10
               
10. Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.
4. Syukur
Syukur merupakan salah satu buah keimanan bila salah satu seseorang hamba Allah berbuat baik kepada anda, lalu andan tidak berterima kasih kepadanya, berarti anda telah bersikap buruk kepadanya. Padahal hamba itu adalah perantara sementara pemberi sejati adalah Allah, maka bagaimana mungkin anda tidak bersukur kepada allah sedang dia telah memberi kenikmatan.
Barang siapa telah memadukan sukur hati dengan perasaan ridha kepada allah, syukur amal dengan memberikan kelebihan nikmat kepada mereka yang tidak mendapatkannya dan syukur lisan dengan memuji Allah berarti ia termasuk orang – orang yang bersyukur.
5.Sabar
Sabar terbagi menjadi tiga bagian yaitu
1. Seorang muslim yang berada dalam dua kondisi yang pertama bila ia ditimpa kebaikan lalu ia bersyukur, maka ia memperoleh pahala, dan bila ia ditimpa kemadaharatan lalu ia juga bersabar maka ia memperoleh pahala.
2. Kesabaran terhadap kemaksiatan.
3. Kesabaran dalam ketaatan.

6.Kepatuhan terhadap hukum syara
Buah iman yang berikutnya adalah kepatuhan, kepatuhan adalah kerelaan hati terhadap hukum syara, ketentraman jiwa terhadapnya, dan hendaklah kita menjalankan kewajiban dan menjauhi larangan secara sukarela tanpa perasaan kesal dan benci di dalam hati.
7.Keras dan lunak
Salah satu indikasi dan bukti keimanan adalah kecintaan dan kebencian karena allah, seorang mukmin apabiala ia mencintai maka ia mencintai karena agama Allah dan bila ia membenci maka karena agama Allah pula. Apabila ia mencintai akan tampak pada dirinya kemurahan hati, kelembutan sikap, toleransi dan pengorbanan, ia juga merendahkan hati kepada saudaranya tanpa mengangapnya sebagai kerendahan serta mengutamakan dia dari pada dirinya sendiri sekalipun dirinya juga butuh kepadanya. Sedang apabla ia marah, muncul dalam dirinya kemarahan karena Allah, kekerasan alam membela agamanya dan keberanian dalam memerangi musuh-musuhnya, hal ini sesuai surat al maidah ayat 54
8.Taubat dan istighfar
Buah iman yang terkahir adalah taubat dan istighfar. Allah telah membekali manusia dengan dengan sifat kecintaannya terhadap hal yang bersifat segera, angan angan panjang ambisi mengumpulkan harta, syahwat, kecenderungan membalas dendam dan kemarahan, sebagai akibatnya ia akan melakukan perbuatan maksiat dan melkukan berbagai dosa adalah taubat dan istughfar sebagai cara untuk meng hapus segala dosa yang pernah dilakukan sesuai dengan surat al furqan ayat 70.
Syarat taubat adalah berhenti dari kejahatan dan tekad tidak mengulanginya, dan menjadikan perbuatan baik sebagai penebusan dosa yang pernah dilakukannya dahulu.
Keimanan yang memotifasi kehidupan
Keimanan yang di miliki seorang tentunya akan memberi manfaat yang besar bagi dirinya maupun orang lain karena dalam keiman tersebut akan memberi motivasi kearah dinamika dan perubahan ada 4 ciri yang dapat diamati dari keimanan yang memberi motivasi kehidupan :
1. Keimanan yang telah dapat mengembangkan sifat positiv dan menekan sifat negativ.
2. Keimanan yang telah memiliki daya tahan terhadap kegoncangan perubahan.
3. Keimanan yang telah menjadi penggerak pandangan positif terhadap dunia etos kerja dan etos ilmu pengetahuan.
4. Keimanan yang telah berfungsi sebagai pengendali keseimbangan.
Keimanan yang kreatif juga akan memotifasi seseorang supaya mengejar ilmu pengetahuan sebagaimana Rasullulah menegaskan pentingnya ilmu pengetahuan dan pendidikan peradaban.
Dengan iman, seseorang akan mendapatkan kepercayaan diri yang tinggi, hal ini telah terbukti dari zaman dahulu ketika perlawanan pasukan islam dengan jumlah yang sedikit dpat mengalahkan pasukan musuh yang sangat banyak.
Iman itu menambah rasa takut
Seorang mumin sejati adalah seseorang yang senantiasa mengerjakan amal saleh dengan penuh tulus dan ikhlas, kemudian a mengharapkan pengabulan dan balasan dari Allah atas amalan itu. Ia harus meninggalkan semua perbuatan jahat, karena hawatir akan di timpa bencana dan merasa takut tatkala kelak Allah akan menurunkan azab dan sisksanya. Apabila ia tela melakukan perbuatan yang di larang senantiasa dia harus kembali kepada jalan yang benar dengan bertaubat. Manakala seorang muslim tidak menjalankan yang demikian maka muslim tadi belum dikatakan sebagai muslim sejati.
Kesimpulan
Telah di ungkapkan bahwasnya masalah utama yang harus di prioritaskan ketika berdakwah adalah menganjurkan kepada setiap muslim agar benar benar menjaga kadar keimanannya, kerena keimanan seseoranglah yang akan menuntunya berbuat yang maruf atau yang munkar.
Dengan kadar keimanan yang tinggi akan muncul dalam dirinya semagat juang yang tinggi, bertambahnya kepercayaan dalam dirinya untuk menjalani setiap cobaan yang di timpakan kepada dirinya, dengan keimanan yang dimiliki akan munul semangat dalam mengejar ilmu pengetahuan, munculnya etos kerja yang tinggi seperti apa yang di contohkan oleh Nabi sejak zaman dahulu.
Oleh karena itu masalah keimanan seseorang adalah sangat penting untuk menjadi prioritas utama dalam kegiatan berdakwah.

Daftar Pustaka
Sayid Quthb. Petunjuk Jalan. Gema Insani Press Jakarta 2001
Syahrin Harahap. Islam Dinamis. Tiara Wacana Yogya 1997
Imam Habib Abdullah Haddad. Nasihat Agama Dan Wasiat Iman. Semarang Cv.
Toha Putra 1993
Jumah Amin Abdul Aziz. Fiqih Dakwah Solo.Intermedia
Syekh Ali Tantowi. Aqidah Islamiah Solo Intermedia 2004

0 comments