Paksa Klik Iklan Pada Blogger UNTUK MENUTUP IKLAN

pentingya rasa takut, senang dan benci

03/09/10

MAKALAH PSIKOLOGI ISLAM
SENANG, TAKUT DAN BENCI

PENDAHULUAN


manusia adalah makhluk yang di ciptakan oleh allah swt, dengan anugrah luar bisa yang telah dimilikinya sejak lahir, anugrah itu adalah berupa kelengkapan panca indra dan di tambah kesempurnaannya dengan akal yang dimilikinya. Manusia adalah makhluk individual sekaligus makhluk sosial. Kehidupan sosial telah membawa manusia pada sebuah perjumpaan dengan individu lain yang berbeda, perbedaaan inilah yang kemudian akan memancing terbentuknya sebuah emosi, karena berbagai sentuhan antara dua hal yang berbeda, sebagai makhluk individual, manusia juga akan mencari dan membutuhkan sesuatu yang dapat membuatnya merasa tenang, tentram, dan juga bahagia. Dan sebagai makhluk individual ,manusia juga akan membutuhkan emosi.

Pada kesempatan kali ini penulis berkewajiban membuat ulasan mengenai emosi, persepsi dan pengindraan manusia, sesuai dengan mata kuliah yang sedang di pelajari yaitu psikologi islam, maka penulis akan lebih banyak memakai pendapat dari para ilmuwan muslim dimana materi maklah di sesuaikan dengan sumber utama kajian psikologi islam yaitu al quran dan al hadits. Karena kependekan pengetahuan penulis, maka kekuarangan pada materi, atau penulisan makalah ini harap menjadi maklum.



A. EMOSI

Kata emosi adalah kata serapan dari bahasa inggris, yakni ‘emotion’. Dalam kamus, kata ‘emotion’ digunakan untuk menggambarkan perasaan yang kuat akan sesuatu dan perasaan yang sangat menyenangkan atau sangat mengganggu. Misalnya Anda merasakan perasaan yang kuat dan menyenangkan saat bersama seseorang.
Nah, ada lima benang merah diantara definisi emosi, yakni emosi dipicu oleh interpretasi seseorang terhadap suatu kejadian, adanya reaksi fisiologis yang kuat, ekspresi emosionalnya berdasarkan pada mekanisme genetika, merupakan informasi dari satu orang ke yang lainnya, dan membantu seseorang beradaptasi terhadap perubahan situasi lingkungan.

Emosi dipicu oleh interpretasi terhadap suatu kejadian. Proses emosi dimulai ketika Anda memberikan makna secara pribadi terhadap beberapa kejadian anteseden. Situasi yang sama belum tentu akan menghasilkan emosi yang sama karena tergantung pemaknaan terhadap situasi tersebut. Misalnya teman Anda menipu Anda. Jika Anda menilainya hal biasa, maka mungkin Anda tidak mengalami emosi. Tapi jika Anda menilainya melanggar nilai-nilai perkawanan dan merugikan Anda, maka mulailah Anda kecewa terhadapnya.Reaksi fisiologis yang kuat. Emosi muncul disertai adanya reaksi fisiologis yang cukup untuk membuat Anda menyadari adanya perbedaan dalam diri Anda. Misalnya detak jantung meningkat cepat, tangan gemetar, ingin kabur, dan sebagainya.Ekspresi emosionalnya berdasarkan pada mekanisme genetika. Artinya, semua orang memiliki kemiripan dalam mengekspresikan emosi. Ekspresi wajah sedih pada orang Skandinavia, sangat mirip dengan ekspresi wajah sedih pada orang Papua. Demikian juga ekspresi wajah bahagia orang Arab, mirip dengan ekspresi bahagia orang Jawa.

Emosi merupakan informasi dari satu orang ke yang lainnya. Melalui emosi, seseorang menyampaikan maksud pada orang lain. Takut yang dialami seseorang sebagai informasi bahwa ia tidak mau melakukan sesuatu. Marah yang dialami merupakan informasi bahwa ia tidak suka diperlakukan seperti perlakuan yang sudah diterimanya. Pendek kata, melalui emosi kita tahu apa yang telah terjadi.
Emosi membantu adaptasi terhadap perubahan situasi lingkungan. Bayangkan jika manusia tidak merasa takut terjun ke dalam jurang. Maka, mungkin kematian manusia adalah hal yang biasa terjadi. Karena adanya takut, maka manusia berupaya menyiasati adanya jurang, mungkin membuat jembatan, membuat pagar pembatas, atau menjauhinya.

Dalam emosi ada berbagai macam dan bentuknya, emosi itu sendiri adalah sebuah perasaan, baik itu perasan positiv atau juga perasaan negativ, jadi emosi adalah perasaan yang netral. Pada makalah kali ini penulis akan sedikit menguraiakan beberapa emosi pada manusia, baik emosi positif, atau emosi negatif.

1. CINTA


Cinta adalah persaan jiwa, getaran hati, pancaran naluri. Secara umum cinta adalah sebuah perasaan pada seseorang akan ketertarikan kepada sesuatu yang ada di sekitarnya. Ada banyak bentuk cinta yang ada dan harus ada pada setiap individu, diantaranya adalah cinta kepada allah, cinta kepada rasul, dan cinta kepada manusia (lawan jenis,anak anak atau saudara baik kandung atau saudara sesama muslim) dan cinta kepada semua mahluk Allah serta cinta kepada harta benda, itulah sebagian besar cinta yang ada pada setiap manusia. Selain itu cinta adalah merupakan faktor penting dalam membentuk hubungan sosial yang harmonis diantara manusia, cinta mengikat seseorang dengan keluarganya dan masyarakat.

a) Cinta Kepada Allah
Cinta kepada Allah merupakan cinta yang paling luhur dan juga cinta yang paling sulit untuk mengaplikasikannya, namun cinta semacam ini akan mendatangkan kebahagiaan puncak dan kedamaian spiritual. Cinta kepada allah semestinya ,menjadi pijakan semua tindakan seorang mukmin. Cinta yang demikian merupakan kekuatan yang bisa mengarahkan perilaku manusia kearah kebaikan. Ketika cinta kepada allah sudah melekat dalam jiwa seeorang, maka semua tindakannya akan tunduk dalam rangka taat kepada Allah. Ia akan melakukan perbuatan yang di cintai Allah dan menjauhi perbuatan maksiat dan setiap perbuatan yang di benci dan di larang Allah.
Dalam rangka menumbuhkan rasa cinta kepada Allah kita dapat melakukan dengan merenungkan setiap nikmat yang telah di berikan kepadanya, allah telah menciptakan manusia dari ketiadaaan, memberikan nikmat panca indra, akal, kesehatan,dan nikmat nikmat lain yang tak terhitung banyaknya.
Cinta kepada Allah seharusnya adalah merupakan tujuan utama bagi setiap mukmin di dunia, cinta kepada allah adalah sebagai pendorong untuk taat kepada Allah dan Rasul sebagaimana QS Ali Imran ayat 31
     •          
Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah Aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Berkaitan dengan rasa cinta kepada Allah, sebenarnya rasa cinta itu ada pada setiap hati atau qalbu manusia, dan qalbu itu sendiri merindukan cinta kepada Allah karena dua hal, Pertama, dari segi ibadah dan ini merupakan alasan puncak. Kedua, dari segi permohonan, pertolongan dan tawakal. Oleh karena itu qalbu tidak akan merasakan kenikmatan, kegembiraaan, kelezatan kesenangan, ketenangan dan ketentraman kecuali dengan beribadah dan mencintai Allah .

b) Cinta Kepada Rasul
Setelah cinta kepada Allah swt, dalam lingkaran yang paling luhur, suci dan bersifat spiritual, berikutnya adalah cinta kepada Rasul saw. Allah mengutus Rasullulah sebagai rahmat bagi seluruh alam guna memberikan petunjuk, menyucikan dan mengajari mereka kitab dan hikmah. Allah telah memilih beliau untuk menjadi nabi pamungkas dan rasul kepada seluruh manusia. Kepada beliau Allah menurunkan Al Quran kitab Allah yang abadi serta membenarkan kitab kitab yang terdahulu.
Rasullulah adalah model yang paling utama untuk manusia, baik dalam akhlak, perilaku maupun sifat dan karakteristik terpuji yang di milikinya. Seorang yang mukmin yang benar keimanannya akan memikul kecintaannya kepada Rasulullah saw, yang telah bersabar dalam menghadapi segala kesulitan dalam berdakwah dan berjasa dalam berjuang dengan penuh kepahlawanannya memperluaskan Islam ke seantero dunia, belia juga telah memindahkan manusia dari kegelapan dan kesesatan kepada cahaya hidayah .

c) Cinta Kepada Manusia
Manusia adalah makhluk yang di bekali oleh allah swt dengan kelebihan akal dan hati, yang dengan dua anugrah tuhan ini manusia bisa merasakan beragam perasaan atau emosi, salah satu emosi atau perasaan yang paling di sukai oleh manusia adalah rasa cinta, cinta manusia berbeda dengan hewan dimana rasa cinta pada hewan hanya sebatas instink libido atau seks semata, berbeda dengan manusia yang memiliki rasa cinta yang begitu komplek yang tak hanya sebatas pada libido atau seks.

Manusia adalah makhluk tuhan yang bersifat sosial dimana individu individunya memiliki hubungan yang beragam, seperti hubungan perasaan, hubungan sosial kemasyarakatam, hubungan ekonomi dan hubungan-hubungan yang lain. Setiap individu tak dapat hidup tanpa idividu lain, oleh karena saling terjadi timbal balik yang menguntungkan di antara manusia, dari hubungan itulah mulai timbul benih-benih cinta di antara mereka. Ada tiga penggolongan umum dari cinta sesama manusia yaitu; cinta kepada orang tua, cinta kepada anak anak, cinta kepada lawan jenis, dan cinta kepada sesama manusia secara universal.
Cinta adalah sesuatu yang indah, dan di balik keindahan cinta, ada makna yang tersembunyi di dalamnya yaitu:

1. Cinta adalah proses ujian yg keras dan pahit dalam kehidupan manusia. Apakah cinta itu dalam perjalanannya akan menghantarkannya kepada jalan yg mulia atau menghempaskannya kepada jalan yg hina.
2. Jika tidak ada cinta maka di dunia ini tidak akan ada inovasi, pembangunan dan peradaban.
3. Keberadaan cinta merupakan faktor dominan dalam melestarikan eksistensi manusia dan interaksinya dengan sesama manusia.

2. TAKUT

Rasa takut termasuk emosi yang penting dalam kehidupan manusia. Rasa takut merupakan emosi yang bersifat fitri yang di rasakan manusia saat ia berada dalam situasi berbahaya yang mengancam keselamatannya. Rasa takut sangat bermanfaat dalam kehidupan manusia, karena perasaan ini akan mendorongnya menjauhi situasi berbahaya dan menghindari sesuatu yang akan menyakiti dirinya. Sebagaimana manusia dapat memperkirakan adanya bahaya, ia dapat mengambil langkah-langkah preventif untuk mengantisipasinya.

Rasa takut membantu manusia mempersiapkan diri menghadapi situasi bahaya yang akan menghadangnya. Sebenarnya rasa takut yang paling penting dalam kehidupan seseorang adalah rasa takutnya terhadap siksa Allah. Karena hal itu akan mendorongnya untuk mengerjakan kewajiban-kewajiban agamanya, melakukan semua perbuatan yang di ridhaiNya, menjauhi segala larangan Allah dan menghindari perbuatan dosa dan maksiat. Allah berfirman
           
Sesungguhnya mereka itu tidak lain hanyalah syaitan yang menakut-nakuti (kamu) dengan kawan-kawannya (orang-orang musyrik Quraisy), Karena itu janganlah kamu takut kepada mereka, tetapi takutlah kepadaku, jika kamu benar-benar orang yang beriman.
karena itu ayat ayat Alquran yang mengandung ancaman terhadap azab dan siksa allah mempunyai pengaruh besar dalam mendorong kaum mukmin untuk mengerjakan semua perintah allah dan menjauhi perbuatan maksiat kepadanya.
Rasullulah pun menggunakan ancaman dengan azab Allah dan siksaannya dalam mendidik jiwa kaum muslimin dan mendorong mereka agar taat mengerjakan semua perintah dan larangan Allah, Abu Hurairah berkata; Rasullulah bersabda “setiap orang mati dalam keadaan menyesal para sahabat bertanya apa yang di sesali wahai rasullulah beliau menjawab jika ia termasuk yang berbuat baik, ia akan menyesal mengapa tidak memperbanyak kebaikannya. Sedang jika ia termasuk orang yang berbuat buruk ia akan menyesal mengapa tidak meninggalkan perbuatan buruknya”.

Penelitian mutahir membuktikan bahwa rasa takut yang berkadar normal akan bermanfaat mendorong manusia untuk melakukan hal-hal baik. Sedang rasa takut yang berlebihan akan menimbulkan keresahan yang berefek negatif pada kualitas hidup.
Dari hasil penelitian ini kita dapat menyimpulkan bahwa rasa takut yang berlebihan akan azab Allah dapat menimbulkan sikap putus asa dari rahmat Allah. Dalam kondisi seperti ini pribadi seoarang akan menjadi labil, ia tidak bersemangat lagi melakukan aktivitas ruhani dan kewajiban agama karena tidak lagi punya harapan mendapat ridha Allah yang akan menyelamatkannya dari siksa nya. Karena itu rasa takut kepada Allah harus di barengi dengan harapan meraih rahmatnya, karena sikap optimis mengharap rahmat Allah akan meringankan rasa takut yang berlebihan sampai tingkatan normal dengan demikian rasa putus asa tidak akan menghantui dirinya sehingga ia mengabaikan kewajiban-kewajiban agamanya .

3. SENANG

Manusia merasakan senang atau gembira manakala berhasil meraih apa yang di inginkannya. Senang adalah sesuatu yang relatife bergantung pada tujuan manusia dalam hidup. Ada sebagian orang orang yang merasa senang ketika ia bisa mendapatkan harta kekayaan, pengetahuan ataupun segala yang berbau hedonis, Al Quran menerangkan dalam salah satu suratnya yaitu pada QS Ara`d ayat 26
                 
Allah meluaskan rezki dan menyempitkannya bagi siapa yang Dia kehendaki. mereka bergembira dengan kehidupan di dunia, Padahal kehidupan dunia itu (dibanding dengan) kehidupan akhirat, hanyalah kesenangan (yang sedikit).
Barang siapa yang dengan kesenangan hidup di dunia merupakan sember kegembiraan dan kesenangan, sebenarnya ia tak akan pernah merasakan kenikmatan hidup, bahagia yang tentram dan kekal, sebab kesenangan dan kenikmatan dunia itu telah membuatnya sibuk untuk mengingat dan bersyukur kepada Allah, sebaliknya jika ia mendapat malapetaka ia akan di kuasai keputus asaan seraya mengingkari nikmat-nikmat lain yang masih dirasakan, dan manusia semacam ini di gambarkan dalam Al Quran dalam surat Hud ayat 9-10.
   •      •                 
9. Dan jika Kami rasakan kepada manusia suatu rahmat (nikmat) dari Kami, kemudian rahmat itu Kami cabut daripadanya, pastilah Dia menjadi putus asa lagi tidak berterima kasih.10. Dan jika Kami rasakan kepadanya kebahagiaan sesudah bencana yang menimpanya, niscaya Dia akan berkata: "Telah hilang bencana-bencana itu daripadaku"; Sesungguhnya Dia sangat gembira lagi bangga,
Adapun orang yang merasa senang atau bahagia ketika di hidupnya ia bisa bertakwa kepada allah yaitu dalam rangka mendapatkan kebahagiaan yang hakiki yaitu di alam akherat kelak. Hal itulah yang akan menjadi sumber ketenangan, ketentraman dan kesenangannya. Dalam hal ini Allah mengisyaratkan hal itu pada QS Yunus ayat 57-58
 ••   •                     
57. Hai manusia, Sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.58. Katakanlah: "Dengan kurnia Allah dan rahmat-Nya, hendaklah dengan itu mereka bergembira. kurnia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari apa yang mereka kumpulkan".
Dan bagi sebagian manusia yang kesenangan atau kebahagiaan adalah berpegang teguh pada keimanan, ketakwaan dalam hidupnya sungguh ia akan merasakan kebahagiaan hakiki yang kekal abadi. Hal ini di benarkan oleh firman Allah swt dalam Surah An Nahl ayat 97
         •    •      
Barangsiapa yang mengerjakan amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam Keadaan beriman, Maka Sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan Sesungguhnya akan Kami beri Balasan kepada mereka dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.

4. BENCI

Benci adalah merupakan ungkapan perasaan yang tidak menyukai, tidak senang dan muak serta keinginan untuk menjauhi persoalan-persoalan yang dapat menimbulkan perasaan tersebut, perasaan benci bisa kepada manusia, hewan atau segala sesuatu.
Terkadang manusia merasa benci kepada seseorang atau beberapa orang karena perbedaan pendapat dengan mereka, karena iri hati atas keunggulan mereka dalam sesuatu perkara, mereka membuatnya frustasi, atau sebab sebab lain
Iman juga memberikan pengaruh kepada orang mukmin agar dapat menepis kebencian di dada mereka kepada saudara saudara sesama muslim. Hal ini dapat di lihat dari surah al hasyr ayat 10
                    •   
10. Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka berdoa: "Ya Rabb Kami, beri ampunlah Kami dan saudara-saudara Kami yang telah beriman lebih dulu dari Kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam hati Kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb Kami, Sesungguhnya Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang.

DAFTAR PUSTAKA

Muhammad utsman najati, psikologi dalam alquran. Pustaka setia: bandung, 2005
Muhammad utsma najati,the ultimate psykologi. Pustaka hidayah:bandung, 2008
http://psikologi-online.com http://kuliahpsikologi.dekrizky.com/posisi-emosi-dalam-psikologi
print this page Print halaman ini

0 comments