FILOSOFI KEPEMIMPINAN ( Leadership ) JAWA KUNO
Dalam tradisi jawa kuno kepemimpinan atau leadership dikenal dengan istilah HASTA BRATA. Delapan prinsip yang terkandung dalam kepemimpinan sosial jawa kuno dia,bil dari filosofi alam. Menurut yasa dipura dari keraton surakarta, konsep ini mengajarkan:
Pertama, Mahambeg
Maring Kismo atau meniru sifat bumi, yakni berusaha setiap saat menjadi
sumber kebutuhan hidup bagi siapapun.
Kedua, Mahambeg
Mring Warih atau meniru sifat air yang mengalir dari tempat tinggi ke
rendah. Artinya, seorang pemimpin harus menyatu dengan rakyat, sehingga bisa
mengetahui kebutuhan riil mereka.
Ketiga, Mahambeg
Mring Samirono atau meniru sifat angin artinya, yang tidak mengenal tempat
dan adil kepada siapapun.
Keempat, Mahambeg
Mring Condro atau meniru sifat matahari artinya, yang menyinari bumi
sehingga menjadi energi positifnya dapat memberi petunjuk, jalan, arah, dan
solusi atas masalah yang dihadapi rakyat.
Keenam, Mahambeg
Mring Samudro atau meniru sifat samudra, artinya yang luas tak bertepi,
siap menampung apa saja, dan membersihkan segala kotoran yang dibuang kepinggir
pantai.
Ketujuh, Mahmabeg
Mring Wukir atau meniru sifat gunung artinya yang teguh dan kokoh membela
kepentingan rakyat.
Terahir atau kedelapan, Mahambeg Mring Dahono atau meniru sifat api artinya yang menghangatkan
hati dan membakar semangat membangun dan berbuat kebaikan, memerangi kejahatan,
dan memberikan perlindungan kepada rakyat.
0 comments
Posting Komentar