Paksa Klik Iklan Pada Blogger UNTUK MENUTUP IKLAN

moralitas bangsa

02/09/10

Naikan Harga Moralitas Bangsa

            Indonesia,  telah lepas dari belenggu tangan-tangan tak berperikemanusiaan yang  telah menjajah indonesia 65 tahun lalu. 3,5 abad masyarakat hidup dalam ketiadaan, kelaparan, pemaksaan serta penganiaayaan. Namun, jiwa mereka adalah jiwa patriot tak pernah gentar  pada suara peluru yang mengaung, belati yang tajam bahkan rela mengorbankan darah sampai titik penghabisan  demi satu cita-cita membebaskan negeri ibu dari kekejaman manusia biadab yang senonoh memperlakukan masyarakat Indonesia,  menjadi negeri yang merdeka, adil dan makmur.
            Namun, kini Indonesia bersedih.  Kemerdekaan 65 tahun yang lalu telah teraih belumlah sempurna: Cita- cita yang agung dari para pejuang belumlah sepenuhnya terpenuhi, amanat menjadikan Indonesia merdeka seutuhnya  belum  terlaksana.  Berbeda dengan penjajahan belanda dan jepang, penjajahan yang kini dialami indonesia bukanlah sebatas bersifat fisik namun moralitas dan ideologi masyarakat benar-benar tergerus.
            Rendahnya moralitas bangsa, memposisikan Indonesia dalam peringkat pertama dalam kasus penjualan anak dalam kubangan pelacuran, serta kekerasan anak yang juga menempatkan indonesia pada posisi pertama se asia pasivic. Murahnya moralitas bangsa juga tercermin dalam kasus seksual yang pada tahun 2010 Proporsi kumulatif kasus AIDS tertinggi dilaporkan pada kelompok umur 20-29tahun (48,7%), disusul kelompok umur 30-39 tahun
(30,33%) dan disusul kelompok umur  40-49 tahun ( 8,9%). Kasus narkoba pun menjadikan indonesia sebagai simbol surganya para pecandu terbukti, Saat ini sekitar 1,5 persen populasi atau 3,2 juta penduduk Indonesia adalah pengguna narkoba. Dari 3,2 juta pecandu narkoba tersebut, sekitar 56 persen atau 572 ribu orang merupakan pecandu berat yang menggunakan jarum suntik.
                     Dewasa ini narkoba semakin akrab dengan kehidupan kita. Jaringan peredaran barang haram ini telah merambah ke segala lini kehidupan masyarakat dengan jumlah kerugian bahkan kerusakan yang tidak sedikit. Menurut Badan Narkotika Nasional (BNN), pengguna narkoba di Jakarta 1,5 juta orang dengan nilai transaksi perhari Rp 7 miliar. Di Indonesia, transaksi narkoba perhari mencapai Rp 19 miliar.
                     Kasus korupsi menjadi pelengkap kesedihan para pejuang.  Kemerdekaan yang telah diperjuangkan sampai tetes darah penghabisan telah  disia-siakan begitu saja,  rendahnya moralitas  dan murahnya  iman  menjadikan masyarakat menjajah negri sendiri.
                     Tahun 2010 benar-benar menjadi kubangan kebobrokan moral dan hukum di Indonesia. Kini dengan bangga Negri katulistiwa ini menempati posisi kedua sebagai Negara terkorup didunia. Korupsi yang semakin menjalat dari jajaran birokrasi tertinggi Indonesia sampai pegawai rendahan di desa. Dari korupsi kecil-kecilan berupa uang sampai kasus tertinggi yang melibatkan pengadilan negri.  
                     Merambah kepada alasan atau sebagai pembelaan kebobrokan moral yang berujung pada korupsi dan pencurian maupun perampokan yang kerap terjadi belakangan waktu adalah satu kemiskinan yang benar-benar tiada akhir.  Tentang cerita kemiskinan. Dari awal tahun 2004 hingga merambah tahun 2009 telah menciptakan begitu kisaran yang maha dahsyat. Tertera tahun 2004 jumlah kemiskinan yang menjadi cerita non fiksi di Indonesia serta ketajaman yang bersumber dari data statistik hingga  mencapai 34 juta kkepala keluarga (KK).
Cerita diatas memanglah sangat memprihatinkan, namun tidak hanya berhenti pada tahap tersebut. Layaknya permainan yang menginginkan angka tertinggi, begitulah dengan Indonesia, angka kemiskinan semakin meningkat. Hingga pada tahun 2009 kemiskinan telah naik tahta menjadi 32, 53 juta jiwa. Anggaran APBN pun telah mengalir  kian bertambah namun seiring hal tersebut fenomena kemiskinan pun tak kalah ikut menyaingi pertambahannya.
Data dan fenomena benar-benar menjadi bukti kebobrokan hukum dan rendah serta murahnya harga moralitas bangsa. Apa artinya merdeka jika moral dan ideologi tetap terjajah, jika sejengkal kedepan Indonesia masiih betah dengan keadaan ini kemerdekaan yang dicita-citakan mendiang kita dan kita sebagai manusia yang benar-benar mengenyam modernisasi hanyalah kemerdekaan semu bahkan bagaikan bingkai yang hanya berbias dan sebagai gambaran yang benar-benar tak berlatar saja.

0 comments