Paksa Klik Iklan Pada Blogger UNTUK MENUTUP IKLAN

29/06/11

Tafsir Al-Qur’an Surat Yunus ayat 5

PENDAHULUAN
Matematika adalah ilmu yang muncul dari alam, diluar angkasa terdapat benda-benda langit diantaranya: bulan dan matahari. Benda langit itu berputar pada porosnya masing-masing dan dari perputaran itu akan muncul sebuah ilmu hitung yang sering kita sebut ilmu matematika. Alam merupakan ciptaan Tuhan dimana didalamnya terdapat bukti kekuasaan Tuhan
I. PEMBAHASAN
A. Teks Ayat Surat Yunus ayat 5

Terjemah: Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak[669]. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.
B. Asbabun Nuzul
Surat Yunus ayat 5 ini tidak mempunyai asbabun nuzul ayat secara terperinci, dalam surat Yunus yang berjumlah 109ayat hanya ada beberapa ayat yang memiliki asbabun nuzul yang dijelaskan secara terperinci, namun ayat 3 memiliki keterkaitan asbabun nuzul dengan ayat5, yaitu pada saat ayat ke3 turun Said bin Ishaq bertemu dengan sekelompok makhluk berkendaraan, yang jelas mereka bukan dari golongan bangsa arab. Ia bertanya, siapa kamu? Jawab mereka : kami kelompok jin dari madinah. Jadi Allah SWT menurunkan ayat ini sebagai ketegasan bahwa dia yang menciptakan seluruh makhluk dan yang mengaturnya. Dan lebih khusus lagi memberi tahu bahwa Dia menciptakan langit dan bumi dalam jangka waktu 6 hari, bila Dia menghendaki jadilah maka jadilah makhluk yang dikehendaki(HR. Ibnu Abi Hatim dari Said bin Ishaq, imam Darawardi juga meriwayatkan hadits ini dari Said bin Ishaq)

C. Munasabah Ayat
Pada ayat-ayat sebelumnya Allah menerangkan tanda tanda adanya Allah seperti penciptaan langit dan bumi dengan susunan yang sangat rapi, maka pada ayta ini Allah menerangkan beberapa tanda kekuasaanNya dengan lebih terperinci mengatur alam semesta, dengan tertib dan sempurna.
Sedangkan hubungan ayat ini dengan ayat sesudahnya adalah ayat sesudahnya berfungsi sebagai penguat pada semua ciptaan Allah baik yang ada dilangit dan di bumi merupakan tanda kekuasaanNya bagi orang yang mengetahui dan bertaqwa.
D. Makna Mufrodat
(Ad-dau) menurut bahasa sama artinya dengan An-Nur, tetapi dalam pemakainan Ad-dau bersifat lebih kuat alasannya ialah ayat ini. Tetapi ada juga yang mengatakan bahwa Ad-dau adalah sinar yang datang dari materi itu sendiri, seperti sinar matahari dan api, sedang An-Nur cahaya yang datang dari meateri lain alasannya firman Allah QS.Nuh ayat 16
Dan Allah menciptakan padanya bulan sebagai cahaya dan menjadikan matahari sebagai pelita?
Sedang (pelita ) sinarnya datang dari dirinya sendiri, adapun dan artinya barang yang menerangi kamu , Dan sinar matahari itu sendiri dari bermacam-macam sinar sampai tujuh macam jumlahnya. Seperti yang kita lihat pada bilangan berupa tujuh macam sinar berwarna. Perkembangan ilmun falak ternyata juga mengungkapkan itu semua. Padahal manusia ketika Al-Qur’an diturunkan belum mengetahuinya menjadi suatu barang atau barang-barang dengan ukuran tertentu, baik zat barang itu sendiri atau sifat-sifatnya, waktu, dan tempatnya.
() jamak dari () artinya tempat singgah, ada 28manzil yang dikenal oleh bangsa arab dengan nama masing-masing .
E. Makna Ijmali
setelah Allah Ta’ala menyebutkan ayat-ayat yang menunjukan keberadaanNya, dengan penciptaan langit dan bumi, termasuk system tyang begitu rapi, maka disini Allah menyebutkan bermacam-macam ayat kauniyah, yakni ayat yang berkaitan dengan alam semesta yang menunjukan atas hal tersebut. Juga menunjukan bahwa Allahlah yang telah menciptakan semua itu dengan sangat rapid an baik sekali. Keterangan itu merupakan rincian dan penjelasan dari pernyataan sebelumnya, yang Allah sampaikan dengan cara yang indah sekali dan susunan bahasa yang mengagumkan.
F. Tafsir Ayat
a. Tafsir Al-Maraghi
() sesungguhnya Tuhanmu yang telah menciptakan langit dan bumi. Dialah yang telah menjadikan matahari bersinar diwaktu siang dan rembulan bercahaya diwaktu malam, serta mengatur urusan penghidupanmu dengan aturan yang indah ini, oleh karena itu pantaslah bila Alllah yang mengatur urusan akhiratmu, dengan mengutus Rasul-rasulnya dan menurunkan kitab-kitabnya.
() dalam menjalankan rembulan dalam falaqnya Allah telah menentukan tempat-tempat persinggahan pada setiap malam, rembulan itu singgah pada salah satunya tanpa melampaui dan tanpa terlambat darinya.
() dengan adanya kedua benda angkasa tersebut(matahari dan bulan)yang telah ditentukan tempat tempat persinggahannya sebagaimana tersebut,dimaksudkan supaya kamu dapat mengetahui perhitugan waktu,perhitungan bulan atau hari,supaya kamu dapat menetapkan ibadah dan mu’amalatmu ,baik yang berkaitan dengan harta atau kemajuan lainnya.
() Allah tidaklah menciptakan matahari bersinar dengan cahayanya yang menyinari planet-planet yang menjadi pengikutnya, hingga timbillah panas pada semua makhluk hidup, dan dengan cahaya itu maka manusia dapat mengetahui apa saja yang dia lihat, dan pdapat mengerjakan segala urusan penghidupan mereka dan kesibukan lainnya. Dan tidaklah Allah menciptakan rembulan bercahaya, yang cahayanya dipantulkan dari matahari sehingga dapat dimanfaatkan oleh para pengembara dalam perjalanan mereka. Tidaklah Allah menciptakan itu semua kecuali dibarengi dengan kebenaran yang dituntut oleh hikmah, dan kepentingan hidup bagi makhluk serta system penghidupan mereka.
() Allah menerangkan hikmah penciptaanNya, yang menjadi bukti-bukti bagi rasulNya, secara rinci dengan menyebutkan satu per satu, baik dalil yang terdapat pada alam semesta atau dalil akal. Kepada kaum yang mengetahui apa yang ditunjuk oleh dalil tersebut.
b. Tafsir Ibnu Katsir
“ Allah SWT memberi tahu tentang apa yang diciptakan yang menjadi tanda-tanda kekuasaanNya dan kesempurnaan kudratNya, dan Dia menjadikan sinar matahari sebagai penerangan diwaktu siang dan bulan sebagai penerangan diwaktu malam.juga telah menetapkan manzilah bagi bulan, sehingga pada awal bulan ia tampak kecil berbentuk sabit, kemudian membesar mencapai manzilah dan ia menjadi purnama, lalu kembali mengecil dan membesar seperti semula. Allah berfirman dalam surat Yasin yang artinya “ Dan telah kami tetapkan bagi bulan manzilah manzilah, sehingga (setelah dia sampai kemanzilah terahir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua. Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat mendahului siang, dan masing-masing beredar pada garis edarnya.”
c. Tafsir Al-Misbah
Ayat ini masih merupakan lanjutan dari uraian tentang kekuasaan Allah, serta ilmu dan hikmahNya dan mencipta, menguasai, dan nengatur alam raya. Agaknya ia ditempatkan disini antara lain untuk mengingatkan bahwa kalau matahari dan bulan saja diatur maka lebih-lebih manusia. Dia menjelaskan dari saat ke saat dan dengan aneka cara ayat-ayat, yakni tanda-tanda kebesaran dan kekuasaanNya kepada orang-orang yang terus menerus ingin mengetahui (sebagai mana dipahami dari bentuk kata kerjasama kini yang digunakan oleh kata terahir ayat ini).
“ Asy’Sya’rawi menulis bahwa ayat ini menamai sinar matahari () karena cahayanya menghasilkan panas atau kehangatan. Dari sini tulisnya kita dapat berkata bahwa sinar matahari bersumber dari dirinya sendiri dan cahaya bulan adalah pantulannya.kata()dipahami dalam arti Allah SWT menjadikan bagi bulan manzilah manzilah yakni tempat tempat dalam perjalanannya mengitari matahari,setiap malam ada tempatnya dari dari saat ke saat,sehingga terlihat dibumi ia selalu berbeda sesuai dengan posisinya dengan matahari. Ada juga ulama yang memahami kata () bukan hanya terbatas pada bulan tetapi juga matahari.

G. Analisis
“ Setelah penulis membaca dan mempelajari QS.Yunus ayat 5, penulis dapat menarik beberapa kesimpulan, diantaranya:
1. Dia menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya, menciptakan garis-garis edar dan tempat tempat yang dilalui oleh bulan dalam peredaran itu. Agar dapat dijadikan sarana oleh manusia untuk mngetahui bilangan tahun dann perhitungan waktu.
2. Allah menjadikan malam dan siang adakalanya sama panjangnya dan adakalanya berbeda. Melihat letak dan tempat suatu daerah dipermukaan bumi, dan melihat letak bumi dibandingkan dengan letak matahari dalam peredarannya mengelilingi matahari.
3. Allah menciptakan beranaka ragam benda langit dan bumi yang semuanya dapat diambil manfaatnya oleh manusia.
4. semua tanda-tanda dan kebesaran Allah itu hanya berfaidah bagi orang-orang yang mau menggunakan akal pikirannya. Dengan akal dan pikirannya itu ia akan sampai kepada cahaya akan keesaan Allah.

H. Daftar Pustaka
Mustafa Al Maraghi Ahmad, Tfsir Al-Maraghi, Toha Putra: Semarang: 1992
Salim Bahreisy dan Said Bahreisy, Tafsir Ibnu Katsir Jilid 4, Bina Ilmu: Surabaya,2005
Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Tafsirnya, Lentera Abadi :Jakarta 2010
Quraisgshihab M, Tafsir Al-Misbah jilid 6, Lentera Hati: Jakarta,2004
Mahalli A Mujdab, Asbabun Nuzul Studi Pendalaman Al-Qur’an , Rajawali Pers: Jakarta, 1988.