TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
PENDAHULUAN
Di era globalisasi ini, Pendidikan Islam sangatlah penting sebagai pedoman dan benteng kehidupan dalam hidup bermasyarakat. Dimana tentunya dalam kehidupan kita tidak lepas dari pendidikan. Jika kita berbicara tentang tujuan pendidikan islam, berarti berbicara tentang nilai-nilai ideal yang ada dalam pendidikan Islam. Hal ini mengandung arti bahwa tujuan pendidikan Islam tidak lain adalah tujuan yang merealisasi idealitas Islam. Sedangkan idealitas Islam itu sendiri pada hakekatnya mengandung nilai-nilai perilaku manusia yang didasari oleh iman dan taqwa kepada Allh SWT. Dimana Allah SWT sebagai sumber dari kekuasaaan mutlak yang harus ditaati. Ketaatan kepada kekuasaan Allah yang mutlak itu mengandung arti bahwa setiap manusia harus menyerahkan diri kepada Allah semata.
Dengan demikian pendidikan Islam yang dikembangkan sekarang ini pada hakikatnya bertujuan untuk memahami Al-Qur’an dan As-Sunnah agar dapat merealisasikannya secara ilmiah dalam kehidupan akademik dan kehidupan sosial setiap manusia.
Dalam makalah kami yang berjudul “Tujuan Pendidikan Islam” ini akan dibahas:
1. Definisi Tujuan Pendidikan
2. tujuan Pendidikan Islam
3. Komponen-komponen dalam tujuan pendidikan
4. Formulasi dalam tujuan pendidikan Islam
PEMBAHASAN
A. Definisi Tentang Tujuan Pendidikan Islam menurut pada Ahli.
1. Menurut Naquib al-Attas, tujuan pendidikan yang terpenting harus diambil dari pandangan hidup. Jika pandangan hidup itu Islam maka tujuannya adalah membentuk manusia sempurna(insan kamil) menurut Islam.
2. menurut Abd Ar-Rahman Saleh, tujuan pokok pendidikan Islam mencakup tujuan jasmaniah, tujuan rohaniah, dan tujuan mental.
3. menurut Ahmad Fuad Al-Ahwani, pendidikan Islam adalah perpaduan yang menyatu antara pendidikan jiwa, membersihkan ruh, mencerdaskan akal, dan menguatkan jasmani.
Berdasarkan definisi diatas maka ditarik kesimpulan bahwa, tujuan pendidikan Islam adalah pembentukan kepribadian muslim paripurna(kaffah). Pribadi yang demikian adalah pribadi menggambarkan terwujudnya keseluruhan esensi manusia secara kodrati, yaitu sebagai mahluk individu, makhluk sosial, makhluk bermoral, dan makhluk yang berTuhan. Citra pribadi muslim seperti itu sering disebut sebagai manuisa paripurna (insan kamil) atau pribadi yang utuh sempurna, seimbang dan selaras.
B. Tujuan Pendidikan Islam
Menurut Al-Syaibani, tujuan pendidikan dibagi menjadi 3, yaitu:
1. Tujuan yang berkaitan dengan individu, mencakup perubahan yang berupa pengetahuan, tingkah laku, jasmani dan rohani, dan kemampuan yang harus dimiliki untuk hidup di dunia dan akhirat.
2. tujuan yang berkaitan dengan masyarakat, mencakup tingkah laku masyarakat, tingkah laku individu dalam masyarakat, perubahan kehidupan masyarakat, dan memperkaya wawasan masyarakat.
3. tujuan profesional yang berkaitan dengan pendidikan dan pengajaran sebagai ilmu, sebagai seni, dan sebagai profesi.
Menurut Munir Mursi, tujuan pendidikan adalah:
1. Bahagia di dunia dan di akhirat
2. menghambakan diri kepada Allah
3. Akhlak mulia
4. memperkuat ikatan keislaman dan melayani kepentingan masyarakat Islam.
Menurut Al-Abrasyi, tujuan pendidikan Islam adalah:
1. Pembinaan akhlak
2. penguasaan ilmu
3. ketrampilan bekerja dalam masyarakat
4. Menyiapkan anak didik untuk hidup di dunia dan akhirat.
Sistematika tujuan pendidikan Islam:
a. terwujudnya insan akademik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
b. terwujudnya insan kamil yang berakhlakul karimah.
c. terwujudnya insan muslim yang berkepribadian.
d. terwujudnya insan yang cerdas dalam mengaji dan mengkaji ilmu pengetahuan.
e. terwujudnya insan yang bermanfaat untuk kehidupan orang lain.
f. terwujudnya karakter muslim yang menyebarkan ilmu pada sesama.
g. terwujudnya insan ynag sehat jasmani dan rohani.
C. Komponen Dalam Tujuan
• Tujuan Normatif
Suatu tujuan yang harus dicapai berdasarkan kaidah-kaidah (norma) yang mampu mengkristalisasikan nilai-nilai yang hendak di internalisasikan. Misalkan:
a. Tujuan formatif yang bersifat memberikan persiapan dasar yang kolektif.
b. Tujuan selektif yang bersifat memberikan kemampuan untuk membedakan hal-hal yang benar dan salah.
c. Tujuan determinative yang bersifat memberikan kemampuan untuk mengarahkan diri pada sasaran yang sejalan dengan proses kependidikan.
• Tujuan Fungsional
Tujuan ini bersasarkan pada kemampuan anak didik untuk memfungsikan daya kognitif, afektif, dan psikomotorik dari hasil pendidikan yang diperolehnya. Tujuan ini meliputi:
a. Tujuan Individu yang bersasarkan pada pemberian kemampuan individu untuk mengamalkan nilai-nilai yang telah di internalisasikan dalam pribadi yang berupa moral, intelektual, dan skill.
b. Tujuan sosial yang bersasarkan pada pemberian kemampuan mengamalkan nilai-nilai dalam kehidupan sosial dalam masyarakat.
c. Tujuan moral yang bersasarkan pada pemberian kemampuan untuk berperilaku sesuai dengan tuntutan moral atas dorongan motivasi yang bersumber dari agama, dorongan sosial, dan dorongan biologis.
D. FORMULASI TUJUAN PENDIDIKAN ISLAM
Rumusan tujuan pendidikan mertupakan pencerminan dari idealitas penyusunnya, baik instusional maupun individual. Oleh karena itu nilai-nilai apakah yang dicita-citakan oleh penyusun dari tujuan itu akan mewarnai corak kepribadian manusia hasil prosees kependidikan.
Dari berbagai lembaga/negara kita dapat memperoleh rumusan tujuan yang berbeda-beda subtansi nilainya, sebagai contoh dapat diketengahkan sebagai berikut:
a) Indonesia sebagai negara yang berfalsafah pancasila menentukan tujuan pendidikan adalah untuk mengingkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan yang maha esa, kecerdasan dan ketrampilan mempertinggi budi pekerti, memperkuat kepribadian dan mempertebal semangat kebangsaan dan cinta tanah air, agar dapat menumbuhkan manusia-manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya sendiri serta bersama-sama bertanggung jawab atas pembangunan bangsa.
b) Amerika serikat yang menjadi pelopor sistem demokrasi liberal di dunia, mengetengahkan tujuan pendidikan pada terbentuknya manusia warga negara yang demokratis dan warga negara yang baik serta memiliki efisiensi sosial dan kehidupan ekonomi yang bermutu.
c) Kongres pendidikan Islam sedunia tahun1980 Islam abad menetapkan pendidikan Islam sebagai berikut: “ pendidikan Islam harus ditujukan kearah pertumbuhan yang berkeseimbangan dari kepribadian manusia yang menyeluruh melalui latihan spiritual, kecerdasan dan rasio, perasaan dan panca indra, oleh karenanya maka pendidikan harus memberikan pelayanan kepada pertumbuhan manusia dalam semua aspeknya, yaitu aspek spiritual, intelektual, imajinasi, jasmaniah, ilmiah linguistik, baik secara individual maupun secara kolektif serta mendorong semua aspek itu kearah kebaikan dan pencapaian kesempurnaan.
Dengan kata lain pendidikan Islam secara filosofi berorientasi pada nilai-nilai Islam yang bersasaran pada 3 dimensi hubungan manusia selaku khalifah dimuka bumi yaitu:
a) Menanamkan sikap hubungan yang seimbang, selaras dengan tuhannya
b) Membentuk sikap hubungan yang harmonis, selaras seimbang dengan masyarakatnya
c) Mengembangkan kemapuannya untuk menggali, mengelola dan memanfaatkan kekayaan alam ciptaan allloh bagi kepentinagn kesejahteraan hidupnya, dan hidup sesamanya serata bagi kepentingan kesejahteraan hidupnya, dan hidup sesamanya serta bagi kepentingan ubadiahnya kepadanya dengan dialndasi sikap hubungan yang harmonis pula.
KESIMPULAN
Para ahli pendidikan merumuskan tujuan umum pendidikan Islam melihat dari aspek-aspek kemampuan kejiwaan anak didik yang diarahkan atau dikembang tumbuhkan kearah kedewasaan dan kematangan. Tujuan pendidikan Islam menekankan pada kemamapuan manuisa untuk mengelola dan memanfaatkan potensi pribadi,sosial dan alam sekitar bagi kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat.
Berbeda dengan pendidikan umum yang hanya ingin mencapai kegidupan duniawi yang sejahtera baik dalam dimensi bernegara maupun bermasyarakat. Maka dari itu pendidikan Islam bercita-cita lebih jauh bernilai transendental, bukan insendental atau aksidental di dunia yaitu kebahagiaan hidup setelah meninggal. Jadi nilai- nilai yang hendak di wujudkan oleh pendidikan Islam adalah berdimensi transendental(melampaui wawasan hidup duniawi) sampai ke ukhrawi dengan meletakkan cita-cita yang mengandung dimensi nilai duniawi sebagai sasarannnya.
DAFTAR PUSTAKA
Ahmad Tafsir, Ilmu Pendidikan Islam(2004). PT Remaja Rodasakarya: Bandung
Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdayat, Ilmu Pendidikan Islam. Bandung:Pustaka Setia(2009)
Moh. Roqib, Ilmu Pendidikan Islam. Yogyakarta: LKIS(2009)
Ahmad tafsir, Ilmu Pendidikan Islam dalam Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya(2004)